Managemen Operasional
“ Pengaruh
Komunikasi terhadap perilaku individu dan kelompok dalam pengelolaan Organisasi ”
Disusun oleh : Rizky Ayu Tassrifah
NPM : 14132133
Fak / Kelas : Ekonomi Managemen / D
Universitas Wijaya Putra
Surabaya
2014
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi
terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat
dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk
komunikasi apa yang berlangsung
dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.
dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan
berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui
oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi.
Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai
pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan,
pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal
adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada
organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Conrad (dalam Tubbs dan Moss, 2005)
mengidentifikasikan tiga komunikasi organisasi sebagai berikut: fungsi
perintah; fungsi relasional; fungsi manajemen ambigu.
1. Fungsi perintah berkenaan
dengan angota-anggota organisasi mempunyai hak dan kewajiban membicarakan,
menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu perintah. Tujuan dari fungsi
perintah adalah koordinasi diantara sejumlah anggota yang bergantung dalam
organisasi tersebut.
2. Fungsi relasional berkenaan
dengan komunikasi memperbolehkan anggota-anggota menciptakan dan mempertahankan
bisnis produktif hubungan personal dengan anggota organisasi lain. Hubungan
dalam pekerjaan mempengaruhi kenirja pekerjaan (job performance) dalam
berbagai cara. Misal: kepuasan kerja; aliran komunikasi ke bawah maupun ke atas dalam
hirarkhi organisasional, dan tingkat pelaksanaan perintah. Pentingnya dalam
hubungan antarpersona yang baik lebih terasa dalam pekerjaan ketika anda merasa
bahwa banyak hubungan yang perlu dlakukan tidak anda pilih, tetapi diharuskan
oleh lingkungan organisasi, sehingga hubungan menjadi kurang stabil, lebih
memacu konflik, kurang ditaati, dsb.
3. Fungsi manajemen ambigu
berkenaan dengan pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat dalam keadaan
yang sangat ambigu. Misal: motivasi berganda muncul karena pilihan yang diambil
akan mempengaruhi rekan kerja dan organisasi, demikian juga diri sendiri;
tujuan organisasi tidak jelas dan konteks yang mengharuskan adanya pilihan
tersebut adanya pilihan tersebut mungkin tidak jelas. Komunikasi adalah alat
untuk mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan (ambiguity) yang melekat
dalam organisasi. Anggota berbicara satu dengan lainnya untuk membangun
lingkungan dan memahami situasi baru, yang membutuhkan perolehan informasi
bersama.
Pengaruh Komunikasi terhadap kelompok
dalam pengelolaan Organisasi
Sebagai komunikator, seorang
pemimpin organisasi, manajer, atau administrator harus memilih salah satu
berbagai metode dan teknik komunikasi yang disesuaikan dengan situasi pada
waktu komunikasi dilancarkan. Sebagai komunikator, seorang manajer harus menyesuaikan
penyampaian pesannya kepada peranannya yang sedang dilakukannya. Dalam hubungan
ini, Henry Mintzberg seorang profesor manajemen pada McGill University di
Montreal-Kanada, menyatakan wewenang formal seorang manajer menyebabkan
timbulnya tiga peranan: peranan antarpersona; peranan informasi; dan peranan
memutuskan.
1. Peranan antarpersonal seorang manajer meliputi
tiga hal:
a. Peranan tokoh. Kedudukan sebagai kepala suatu unit
organisasi, membuat seorang manajer melakuan tugas yang bersifat keupacaraan.
Karena ia merupakan seorang tokoh, maka selain memimpim berbagai upacara di
kantornya, ia juga diundang oleh pihak luar untuk menghadiri berbagai upacara.
Dalam peranan ini seorang manajer berkesempatan untuk memberikan penerangan,
penjelasan, imbauan, ajakan, dll.
b. Peranan pemimpin. Sebagai pemimpin, seorang manajer
bertanggung jawab atas lancar-tidaknya pekerjaan yang dilakukan bawahannya.
Beberapa kegiatan bersangkutan langsung dengan kepemimpinannya pada semua tahap
manajemen: penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
pengawasan, dan penilaian. Ada juga kegiatan-kegiatan yang tidak langsung
berkaitan dengan kepemimpinannya, antara lain memotivasi para karyawan agar
giat bekerja. Untuk melaksanakan kepemimpinannya secara efektif, maka ia harus
mampu melaksanakan komunikasi secara efektif. Dalam konteks kepemimpinan,
seorang manajer berkomunikasi efektif bila ia mampu membuat para karyawan
melakukan kegiatan tertentu dengan kesadaran, kegairahan, dan kegembiraan.
Dengan suasana kerja seperti itu akan dapat diharapkan hasil yang memuaskan.
c. Peranan penghubung. Dalam peranan sebaga penghubung,
seorang manajer melakukan komunikasi dengan orang-orang di luar jalur komando
vertikal, baik secara formal maupun secara tidak formal.
2. Peranan informasi. Dalam organisasinya, seorang
manajer berfungsi sebagai pusat informasi. Ia mengembangkan pusat informasi
bagi kepentingan organisasinya. Peranan informasional meliputi peranan-peranan
sebagai berikut:
a. Peranan monitor. Dalam melakukan peranannya sebagai
monitor, manajer memandang lingkungan sebagai sumber informasi. Ia mengajukan
berbagai ertanyaan kepada rekan-rekannya atau kepada bawahannya, dan ia
menerima informasi pula dari mereka tanpa diminta berkat kontak pribadinya yang
selalu dibinanya.
b. Peranan penyebar. Dalam peranannya sebagai penyebar ia
menerima dan menghimpun informasi dari luar yang penting artinya dan bermanfaat
bagi organisasi, untuk kemuian disebarkan kepada bawahannya
c. Peranan juru bicara. Peranan ini memiliki kesamaan
dengan peranan penghubung, yakni dalam hal mengkomunikasikan informasi kepada
khalayak luar. Perbedaannya ialah dalam hal caranya: jika dalam peranannya
sebagai penghubung ia menyampaikan informasi secara antarpribadi dan tidak
selalu resmi, namun dalam perananya sebagai juru bicara tidak selamanya secara
kontak pribadi, tetapi selalu resmi. Dalam peranannya sebagai juru bicara itu
ia juga harus mengkomunikasikan informasi kepada orang-orang yang berpengaruh
yang melakukan pengawasan terhadap organisasinya. Kepada khalayak di luar
organisasinya ia memberikan informasi dalam rangka pengembangan organisasinya.
Ia meyakinkan khalayak bahwa organisasi yang dipimpinnya telah melakukan
tanggung jawab sosial sebagaimana mestinya. Ia meyakinkan pula para pejabat
pemerintah bahwa organisasinya berjalan sesuai dengan peratruran sebagaimana
harusnya.
3. Peranan memutuskan. Seorang manajer memegang peranan
yang sangat penting dalam sistem pengambilan keputusan dalam organisasinya. Ada
empat peranan yang dicakup pada peranan ini:
a. Peranan wiraswasta. Seorang
manajer berusaha memajukan organisasinya dan mengadakan penyesuaian terhadap
perubahan kondisi lingkungannya. Ia senantiasa memandang ke depan untuk
mendapatkan gagasan baru. Jika sebuah gagasan muncul, maka ia mengambil
prakarsa untuk mengembangkan sebuah proyek yang iawasinya sendiri atau
didelegasikannya kepad bawahannya.
b. Peranan pengendali gangguan. Seorang manajer berusaha
sebaik mungkin menanggapi setiap tekanan yang menimpa organisasi, seperti buruh
mogok, para pelanggan menghilang, dsb.
c. Peranan penentu sumber. Seorang manajer bertanggung
jawab untuk memutuskan pekerjaan apa yang harus dilakukan, siapa yang akan
melaksanakan, dan bagaimana pembagian pekerjaan dilangsungkan. Manajer juga
mempunyai kewenangan mengenai pengambilan keputusan penting sebelum
implementasi dijalankan. Dengan kewenangan itu, manajer dapat memastikan bahwa
keputusan-keputusan yang berkaitan semuanya berjalan melalui pemikran tunggal.
d. Peranan perunding. Manajer melakukan peranan perunding
bukan saja mengenai hal-hal yang resmi dan langsung berhubungan dengan
organisasi, melainkan juga tentang hal-hal yang tidak resmi dan tidak langsung
berkaitan dengan kekaryaan. Bagi manajer, perundingan merupakan gaya hidup
karena hanya ialah yang mempunyai wewenang untuk menanggapi sumber-sumber
organisasional pada waktu yang tepat, dan hanya ialah yang merupakan pusat
jaringan informasi yang sangat diperlukan bagi perundingan yang penting.
Pengaruh Komunikasi terhadap Individu dalam pengelolaan Organisasi
Individu merupakan faktor utama dalam sebuah
organisasi. Munculnya perilaku organisasi itu bermula dari perilaku individu.
Dalam hal ini, bagaimana organisasi dapat bergerak dalam suatu lingkungan
tergantung pada perilaku individu-individu yang ada di dalamnya. Ini
membuktikan bahwa, perilaku individu merupakan bekal untuk memasuki suatu
lingkungan termasuk lingkungan organisasi.
Homo
homini socius bahwa manusia adalah
makhluk sosial. Psikologi adalah studi tentang perilaku manusia. Psikologi
sosial membahas bagaimana individu/kelompok dapat mempengaruhi dan mengubah
perilaku orang lain. Psikologi keorganisasian secara khusus membahas perilaku
manusia dalam lingkungan keorganisasian dan meneliti pengaruh organisasi
terhadap individu dan pengaruh individu terhadap organisasi. Sosiologi berusaha
memberikan arti dan menguraikan perilaku kelompok dan berusaha keras
mengembangkan perumusan tentang sikap manusia, interaksi sosialnya, dan
kebudayaannya. Antropologi memberikan pengetahuan dan konsep yang luas tentang
kebudayaan manusia, bagaimana perilaku sosial, teknis, dan keluarga.
0 comments:
Post a Comment